Rabu, 14 Desember 2011

Kisah ku : di Sini Aku Berasal Part 4

Tahun 2008, Siapa Sangka saya bisa Lulus SMA saat itu, seluruh guru-guru terkejut ketika nama saya muncul di daftar Siswa Lulus Ujian Nasional walaupun di urutan kedua dari terakhir untuk kelas Saya (XII IPA 2). Penuh haru dan syukur ketika saya lulus Ujian Nasional terlebih guru-guru saya yang pernah memprediksi saya menjadi kandidat siswa yang tidak akan lulus Ujian Nasional melihat hasil ujian harian, Try Out , Pengayaan Materi nilai saya lumayan mengenaskan. Namun kembali lagi kawan-kawan tidak ada yang bisa menjamin kita bakal jadi 10 tahun kedepan hanya Alloh yang sebaik-baiknya penjamin. Kita melakukan apa yang di sukai Alloh Niscaya Alloh akan beri perlindungan dan jaminan buat kita kelak. walaupun tidak semua hal yang saya lakukan baik namun saya yakin Alloh menjadikan saya seperti ini dahulu dan seperti ini saat ini karena Alloh cinta sama saya dan mahluknya.

Setelah lulus saya masih mengurusi Organisasi dan beberapa event walaupun pada akhirnya batal event tersebut, selanjutnya saya melanjutkan kuliah di STMIK AMIKOM yogyakarta. Pada Cerita saya yang part 3 saya menyampaikan dari sinilah momentum perubahan saya dimulai, namun mungkin perlu saya sampaikan momentum tersebut bukan karena AMIKOM namun karena orang-orang yang saya jumpai sewaktu kuliah. bagi saya semua kampus itu memiliki hal dan tujuan yang sama , yang membedakanya adalah dimana kita memilih alur cerita saat kuliah, jika kita ingin menjadi mahasiswa  yang super pinter dan anak Perpustakaan maka itu yang akan di dapat dan jika kita memilih menjadi mahasiswa yang gaul dan tetap smart so pasti itu juga yang kita dapat. Dan lagi-lagi semua ini karena organisasi , saya terdidik di lingkungan organisasi dan menjalani hari - hari bersama orang-orang organisasi. Pada  awalnya saya adalah Mahasiswa yang cinta ruang kuliah selain ber AC , temen - temen yang asyik serta pelajaran yang enjoy karena efek dari PSU (Pelatihan Super Unggul ) setara dengan MOS yang di selengarakan AMIKOM untuk mahasiswa baru. PSU merupakan salah satu kegiatan positif yang membuat saya menjadi terbuka wawasanya lebih luas , bagaimana saya memandang sebuah persoalan dan menemukan solusinya. dimana untuk pertama kalinya saya berani menuliskan semua impian saya dalam dream list. dan melihat seberapa cepat saya mencapai dream list tersebut. setelah beberapa waktu menjadi Mahasiswa yang bersemangat belajar akhirnya saya berusaha kembali mengikuti organisasi , Organisasi pertama saya dan satu-satunya selama 2semester adalah UKI JASHTIS (Unit Kerohanian Islam Jamaah Shohwahtul Islam) saya menjadi sekretaris bidang Kaderisasi saat itu , disinilah saya mempelajari berbagai hal tentang kehidupan kampus yang tetap sinergi dengan akhirat. pada semester ketiga saya memutuskan untuk out dari UKI Jashtis dan mencoba menjadi mahasiswa biasa-biasa. dan akhirnya pada sebuah kesempatan salah satu Badan Usaha Amikom yaitu Entrepreneur Campus merekrut saya dan mendidik saya. dan disini lah saya mulai melakukan perubahan , saat itu pada sebuah kesempatan saya mengikuti sebuah kelas entrepreneur yang di isi mas very adi setyawan selaku direktur Entrepreneur Campus. sebuah point yang saya ambil saat itu ada 2hal , yang pertama adalah Kearah mana kita akan melangkah setelah lulus kuliah dan yang kedua adalah salah satu kata mutiara milik china yang menyampaikan " 1000 langkah ,diawalai satu langkah pertama".

Pada kesempatan itu saya di jelaskan terkait 6 jalan kemana kita akan melangkah setelah lulus kuliah:
Pertama 
Lulus Kuliah terus lanjut kuliah kejejang berikutnya.

Kedua
Lulus Kuliah langsung kerja

Ketiga
Lulus Kuliah jadi wiraswatsa

Keempat
Lulus Kuliah jadi save employed , bikin usaha dan kerja di usahanya seperti dokter prekatek

Ke lima
Bisnis Owner

Keenam 
cari anak orang kaya, bapaknya udah tua, anak tunggal  terus nikahin wkwkk

dari point tersebut saya mulai berfikir " Jadi apa saya saat kuliah dan jadi apa saya setelah lulus kuliah"
akhirnya karena saat itu sedang meledak-ledaknya hal berbau entrepreneur saya mencoba berbagai bisnis, dari bisnis jualan online batik, jualan kripik, bikin desain , jualan batubara dan sebagainya alhamdulillah GAGAL semua. dan saat ini saya baru bisa bersyukur setelah mengalami belasan kegagalan bisnis. karena saya tersadar berbisnis tidak segampang yang di bilang oleh para motivator. bisnis bukan persoalan creative dan untung-rugi namun bisnis berbicara tentang produk, layanan, jasa, pemasaran, pelangan, membentuk pasar, membaca pasar, membangun relasi dan kompleks lagi. berkali-kali saya gagal berdagang akhirnya saya mencoba merenungi dan membeli salah satu buku berjudul "The Owners Manual". saya butuh waktu lama membacanya dan memahaminya dan akhirnya saya menemukan sebuah point yang sangat saya garis bawahi yaitu :
Bisnis ada 7 tipe bentuk bisnis :
1 .Penjual
2. Perantara (makelar)
3. Konsultan
4. Pembangun (kontraktor)
5. Pengurus/Pengelolah
6. Kreator (membuat karya,karya seperti design , melukis dan sebagainya)
7. Investor.

sebagian besar dari 7 tipe di atas adalah bisnis yang berkaitan langsung dengan jasa. Dan pada suatu kesempatan saya ngobrol dengan salah seorang pengusaha ia mengatakan bisnis itu ada 2hal ,pertama produk yang kedua jasa, produk itu berbentuk dan di gunakan namun jika jasa itu tidak berbentuk dan dirasakan. 

akhirnya saya memahami bahwa kita bisa melakukan banyak hal namun kita tidak bisa melakukan semua hal, sebagaimana seorang pria bisa memasak dan mengurus rumah serta mengurus anak namun pria tidak bisa hamil dan melahirkan anak karena dalam kehidupan kita memiliki kemampuan dan pembatas.  akhirnya dari membaca buku dan hasil ngobrol saya menyadari bahwa saya bukan orang penjual karena tidak bisa membuat produk, namun saya lebih condong ke jasa dan lebih paham tentang urusan Proyek-proyek dari pada harus membuat produk dan jualan. akhirnya saya di perkenalkan oleh pengusaha yang saya ajak ngobrol, ke salah satu yayasan dari jakarta yang sedang berada berada di jawa timur untuk mengolah dana CSR, saya tergolong awam urusan Yayasan atau LSM karena selama ini saya lebih sering ke organisasi sosial masyarakat . selanjutanya beberapa waktu saya bersama saya mulai memahami ritme LSM dan tidak jauh beda dengan proyek-proyek yang pernah saya selengarakan yang membedakan adalah ranah kerjanya yang lebih kompleks. 

dan kawan-kawan semua. Setelah saya bergabung dengan LSM tersebut saya benar-benar dapat mensyukuri betapa Indahnya rencana Tuhan untuk saya, kehidupan saya yang dahulu yang makan mie instan merek sarimi satu bungkus untuk di konsumsi 5orang, dan saya merasakan ketakutan saat sekolah, merasakan berbagai kegagalan dalam bisnis dan saat ini saya sampai di LSM tersebut . semua hal yang terjadi adalah proses, dimana kita bisa bertahan hidup dan berjuang untuk menghidupkan ataupun menghidupi di masa lalu  dan saat ini berjuang untuk menuju lebih baik dan mempertahankan serta meningkatkan kebaikan dalam diri kita. Apa yang kita alami terdahulu memang sangat sulit bahkan terkadang menyakitkan karena itu semua untuk menlatih kita dan menjadikan kita orang yang tangguh saat ini, dan apa yang kita lakukan kemarin adalah bagaimana kita bertahan hidup dan kini kita berusaha untuk mempertahankan dan meningkatkan kebaikan dari diri kita untuk membaikan dan memperbaiki masa yang akan datang.

point yang saya garis bawahi adalah :

"Kita tak secepat dan setajam anak panah yang melesat.

kita bukan lah busur panah yang memberi Power/dorongan, kepada anak panah sehinga melesat jauh
Namun kita adalah si pemanah, yang mengarahkan anak panah dan memperhitungkan kekuatan laju anak panah dan menyelaraskan dengan busur.
Jika kita Pemanah, Tentu Kita tahu apa yang kita tuju dan tentu kita tahu, seberapa kekuatan dan kemampuan Busur dan anak panah kita.
-meleset itu pasti dialami, namun tepat sasaran itu mutlak diraih.-".

Kita pasti merasakan sakit , gagal , kecewa, marah, Namun Kebahagian, Kesuksesan, kepercayaan, senang , gembira Itu Mutlak kita raih, dan pertanyanya seberapa besar usaha kita untuk memperjuangkanya. Lakukan apa yang bisa kita kerjakan , dan bersabarlah dengan proses yang Tuhan berikan kepada kita karena ,kita tetap harus belajar menjadi orang sukses sebelum kita benar-benar sukses , sebagaimana seorang penerbang yang harus bersabar dalam proses belajar sampai dia benar-benar bisa dan jago menerbangkan pesawat.

0 komentar:

Posting Komentar