Selasa, 13 Desember 2011

Kisah ku : di Sini Aku Berasal Part 2






Saya Masuk Sekolah pada tahun 1996. Sekolah Dasar kami tidak seburuk saat ini karena tergolong sekolah baru dan baru 4 tahun bangunan kami berdiri. karena kegigihan Bapak saya yang selalu merenovasi dan berusaha untuk mendapat bantuan dari pemerintah untuk inventaris dari meja, kursi papan tulis bahkan kaca dan pintu, maklum kami murid-murid Bapak masih agak liar dan sering memecahkan kaca dengan bola kasti ,ketika itu kami belum mampu membeili bola kaki ataupun bola voli. Bapak saya pada tahun 1994 mulai diangkat menjadi Kepala Sekolah dan selama bapak pindah 1988 hingga 1994 sekolahan kami memang belum memiliki kepala sekolah dan jumlah guru yang memadahi.Walaupun tak seburuk sekolah pertama Bapak, namun kami tetap terkendala ketika musim hujan karena jalan yang becek tidak jarang kami terlambat sampai sekolah walaupun berangkat kesekolah bersama Bapak.

Saya hanya memastikan kepada kawan-kawan, bahwa sekolahan kami bukan sekolahan laskar pelangi walaupun bentuk dan kondisinya tidak jauh beda hanya sekolah kami lebih terawat karena banyak masyarakat yang simpati dengan sekolah kami. Semangat belajar kami saat itu sangat berkobar-kobar, dahulu kami yang harus saling numpang nonton TV di tetanga melihat berbagai kehidupan yang nampak lebih baik dari pada kondisi kami di Pulau Rimau. Keingginan menjadi anak yang pintar dan sukses selalu membayangi kami. walaupun kami selalu tertingal berita ,tidak jarang kami membaca buku atau majalah yang terbit 2 tahun lalu. namun ini lah sejarah dimana kita akan menghargai kehidupan dan berusaha menjadi baik kedepanya.

Tahun 2001, Banyak orang yang terkena tren Milenium berbagai style bernuanya perak dan milenium sangat laris di pasaran bahkan payung bermotif sampai tidak laku karena banyak orang membeli payung berwarna perak. ketika semua orang beruforia dengan milenium , namun masyarakat kami bersedih karena Oktober 2001 orang yang mereka cinta dan hormati sebagai seorang Kepala Sekolah SD Negeri 2 Sumber Mukti di pindah tugaskan ke sekolah lain karena masa jabatan sebagai Kepala sekolah telah selesai dan Bapak harus mengulang menjadi guru dan butuh waktu 4 tahun lagi untuk bisa menjadi Kepala sekolah di kala itu, masyarkat yang telah terikat emosionalnya dalam keluarag SD kami berniat dan hendak bertindak nekat agar Bapak tidak di pindahkan dan usai jabatan kepala sekolah di perpanjang, namun Bapak menolak karena ini sudah peraturan pemerintah bahwa 4 tahun sekali Kepala sekolah harus berganti dan bapak dapat menjadi kepala sekolah selama 8 tahun atau 2 periode, maka sudah saatnya yang lain menjabat. 

Masih teringgat di benak saya, ketika para orang tua wali murid Bapak dan Ibu mampir ke rumah, datang dan memberikan kelapa, buah-buahan dan sayuran untuk kami, terkadang anak murid Bapak yang datang mengantarkan sebagai ucapan terima kasih para orang tua wali murid karena telah mendidik putra mereka. terlebih Ibu tidak jarang dengan sepedanya ketika pulang dari mengajar memboncengkan siswa . Semua terasa indah di waktu itu.

Tahun 2002/2003, akhirnya saya lulus SD dan melanjutkan ke SMP , dan lagi-lagi ini adalah SMP satu - satunya di daerah kami, SMP kami berulang kali berganti nama mulai dari SLTP N 4 Pulau Rimau dan kini Menjadi SMP N 1 Pulau Rimau. di SMP ini lah saya menuntut ilmu untuk ke dua kalinya dalam jenjang sekolah. di SMP ini saya mulai mempelajari hal yang bukan hanya materi pelajaran saja namun sebuah pembelajaran soft skill dimana saya mulai pertama kalinya berorganisasi , tentu kawan-kawan tahu yaitu OSIS, saya merupakan orang yang energik dan aktif dalam OSIS walaupun saya dahulu terbilang gemuk . Saya memang keturunan jawa , Bapak Jogja dan Ibu Seragen Jawa tenggah. namun kultur jawa kami pun tertindih dengan kultur Sumatera . Orang jawa yang mungkin lebih terlihat lembut, dan sumatera lebih nampak tegas dan banyak orang ketika itu berpandangan orang sumatera itu kasar, namun itu lah kultur kami , saya yang terbiasa dengan kondisi yang tegas dan terbatas akhirnya membentuk pribadi saya menjadi anak yang selalu inggin menjadi orang yang pertama. 2004 akhirnya saya mendapatkan banyak benturan karena kondisi psikis seorang ramaja dan keingginan mencari jati diri dan merasa ada yang kurang dalam hidup ini. akhirnya saya memutuskan mengirim surat dan curhat dengan seorang guru. bernama Ibu Maya Widya Rosahan Desti. beliau guru Geografi beliau salah satu guru yang membantu saya untuk merubah diri. dan salah satu hal yang berkenan dan teringat dari Ibu maya adalah ketika Ibu Maya memberi sebuah kuis dimana saya memnangkan kuis dan mendapatkan hadiah sebuah T-Shirt. Kawan-kawan yang menarik bukan T-Shirt nya tapi pada sebuah pesan yang beliau berikan kepada saya bersamaan dengan datangnya baju tersebut. pesan itu berbunyi
"Jadilah Yang Terbaik, Bukan Yang Pertama
Yang Pertam Belum Tentu Baik
Namun Yang Terbaik Sudah Pasti Yang Pertama".

Pesan ini menyadarkan bahwa saya adalah orang yang terlalu ambisius, selalu melakukan apa saja untuk menjadi orang yang pertama, menjadi orang yang terkenal di kumpulan saya. Walaupun itu memang terjadi dalam bersosial namun ternyata ambisi itu membuat saya menjadi anak yang kaku dan sombong dan tidak tenang  , kata - kata dalam pesan itu membuat sadar dan membuat saya bertanya kepada diri saya "ada yang salah dengan saya". Akhirnya saya menjadikan filosofi itu dan menerapkanya dalam hidup saya, saya tidak lagi mengejar menjadi orang yang penuh ambisi dan selalu berfikir dan bertindak untuk menjadi yang terbaik. Namun yang merubah pola pandang saya bukan hanya Ibu Maya seorang namun masih banyak lagi, salah satunya adalah Alm.Bapak Yakup, beliau salah satu guru yang menuntun saya dan mengajari saya beragama yang baik setelah sekian lama saya mu'alaf. Satu ilmu yang beliau berikan kepada saya ketika itu adalah pelajaran Qona'ah (Bersikap menerima) saat itu saya adalah orang yang selalu mengeluh karena merasa Tuhan hanya memberikan hal buruk saja dalam diri saya, namun bapak yakup saat mengajari kami di kelas terkait materi Qona'ah saya mulai memahami bahwa Alloh selalu memberikan kita apa yang kita butuhkan bukan sekedar yang kita ingginkan, Alloh memberikan kita kesehatan dan waktu yang sama agar kita bisa berusaha untuk mencapai impian terbaik kita, bukan sekedar memberikan yang kita ingginkan secara instan karena belum tentu apa yang kita ingginkan adalah yang terbaik untuk diri kita saat ini. dari 2 hal tersebut menjadi modal utama saya untuk menjadi pribadi yang lebih baik, berusaha menjadi yang terbaik bukan yang pertama dan menerima serta bersabar akan rencana Alloh karena Alloh lebih tahu apa yang terbaik untuk kita dan lebih tahu kapan kita layak dan pantasan mendapatkan impian kita. sebaik-baiknya rencana kita pasti lebih baik rencana Alloh karena Ia memberikan yang terbaik untuk kita.

Biarkan Rencana Alloh yang bekerja dan mendukung rencana kita.
sebagaimana buah durian yang matang dan ranum serta manis buahnya yang akan datang kepada kita tanpa kita harus memetiknya. karena durian yang benar-benar matang akan jatuh dan siap untuk kita santap tanpa kita harus bersusah payah memanjat dan memetiknya.

















1 komentar:

  • usman mashudi says:
    16 Februari 2013 pukul 17.44

    dari blog ini,saya tahu anda orang hebat dari P Rimau,maka hebatkan juga dong wong PURI...

Posting Komentar