Kamis, 06 Oktober 2011

Inilah Hidupku, Kawan


" Buat apa jadi anak panah, jika kita bisa jadi busur panah, namun buat apa jadi pemanah jika kita bisa menjadi sipemanah "

saya artikan :

" mengapa kita menjadi korban atau pelaku sejarah, jika kita dapat menciptakan sejarah, dan menuliskan nama kita dengan tinta emas di tiap perjalanan hidup kita dan mengharumkanya dengan tiap sujud sholat kita".

Setiap orang menginginkan kehidupan yang serba kecukupan, indah, nyaman dan penuh cinta. Saya tidak mempungkiri hal itu semua, namun diantara kehidupan pada umumnya, pastilah kita memiliki tujuan hidup atau bisa dikatakan arah hidup yang lebih khusus, layaknya pemanah yang memiliki sasaran secara khusus untuk di panah dan tentunya sasaran tersebut bukan sekedar sasaran.

Ucapan pada awal paragraf diatas merupakan sebuah visi hidup yang saya pegang . Bukan maksud diri tidak mensyukuri nikmat Tuhan yang selama ini diberikan, namun karena nikmat yang diberikan Tuhan saya menyadari hidup saya bukan sekedar untuk diri saya sendiri atau sekedar untuk keluarga saja, namun sosial pun perlu perhatian kita. Tidaklah kita ingginkan, hanya menjadi manusia biasa-biasa saja, namun kita pasti menginginkan sekedar kepuasan materi saja dan pastilah kita tidak inggin hanya menjadi manusia pada umumnya yang terbangun dari tidur di pagi hari terus mandi - sarapan - bekerja - pulang kerumah - dan tidur kembali , pasti kita tidak inggin hanya beraktifitas yang sama di setiap harinya karena akan muncul kebosanan.

Dan arah hidup yang selalu saya kumandangkan di hati dan pikiran saya setiap hari adalah " kita tak hidup hanya menjadi orang kebanyakan saja, namun perlulah kita menjadi orang yang berbeda dengan potensi besar dari hidup kita". Saya hidup bukan hanya menjadi penonton ataupun sekedar pemeran namun yang saya ingginkan adalah menjadi orang yang membuat scenario sebuah pertunjukan pula.

dan mengapa sosial yang saya pilih?
banyak sekali saudara-saudara kita yang konsen pada kondisi sosial dan turut membangun sosial masyarakat. tidak jauh berbeda dengan saudara-saudara kita yang peduli dengan sosial, namun yang ada beberapa hal yang saya garis bawahi dari sosial, diantaranya :

1. Kita ini adalah masyarakat : kita terlahir dalam kondisi sebagai seorang masyarakat, terlahir di lingkungan masyarakat, hidup dan tumbuh berkembang di lingkungan masyarakat, menjalani hari - hari di tengah masyarakat dan ketika mati kita berada di antara masyarakat bahkan di makamkan oleh masyarakat.

2. Pemuda : banyak orang dan pemerintah mengatakan bahwa pemuda adalah tulang pungung negara dan penerus-penerus perjuangan. namun pada realita yang ada pemuda seperti tidak ada artinya karena peran pemuda tidak terwadahi dengan baik.

3. Pola dan sistem pengolahan masyarakat sudah seharusnya mulai berubah sedikir demi sedikit menuju masyarakat dengan sistem manajemen masyarakat.

4. Saya seorang muslim, Figur tauladan kami adalah Nabi Muhammad S.A.W, namun kepergian(wafatnya) beliau menjadikan banyak orang menjadi kehilangan suri tauladan kebaikan dan kemajuan hidup. Hadist merupakan sebuah catatan yang menunjukan sebuah ketauladanan beliau. dan pada massa saat ini diperlukan para orang-orang yang memiliki jiwa ketauladanan beliau sebagai penerus figur kebaikan dan kemajuan dunia.

0 komentar:

Posting Komentar